REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyarankan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk memutuskan kilang Masela dibangun di darat, karena bila dibangun di laut dinilai tidak bermanfaat bagi perekonomian lokal.
"Kalau (kilang) di laut, kembali hanya Jakarta lagi yang diuntungkan sebab perusahaannya beralamat di Jakarta, yang dapat pajak pusat. Bagaimana dengan Ambon, Maluku, yang jelas-jelas di wilayah kilangnya," kata Wakil Ketua Umum dan Koordinator Kadin Kawasan Timur Indonesia (KTI) Andi Rukman Karumpa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/1).
Andi mengatakan, Kilang Masela harus dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha di KTI agar "trickle down effect" (efek berganda) dapat dirasakan oleh warga setempat.
Bila tidak demikian, menurut dia, maka Kilang Masela dipastikan akan mendapat penolakan dari masyarakat Maluku dalam jangka panjang, sehingga pihaknya mengusulkan agar pembangunan di darat saja.
Untuk itu, Andi mengutarakan harapanya agar Presiden Jokowi memutus kilang tersebut dibangun di darat. Ia juga mengatakan, kehadiran kilang tidak hanya ditujukan untuk mendorong pemasukan devisa bagi negara, namun juga dapat menjadi pemicu munculnya investasi lainnya di KTI.
Terlebih saat ini, lanjutnya, pemerintah tengah massif membangun infrastruktur di KTI.