Jumat 29 Jan 2016 12:32 WIB

Investor Asing Sebut Indonesia Negara Safe Haven

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARATA -- Pelemahan perekonomian yang sempat mendera Indonesia justru tidak membuat investor kalang kabut. Para investor dinilai masih ingin memberikan investasinya untuk membantu pembangunan dalam negeri.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro‎ mengatakan, pihaknya telah mendapatkan masukan dari sejumlah investor dari luar negeri. Mereka menyebut bahwa Indonesia masuk dalam safe haven di antara emerging ekonomi.

"‎Indonesia masuk dalam emerging ekonomi yang tidak membuat investor khawatir," ujar Bambang seusai acara Musyawarah Nasional (Munas) Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) XI, Jumat (29/1).

Mengenai adanya ancaman, seperti teror yang bisa membuat investor enggan berinvestasi, Bambang menilai hal tersebut tidak akan memberikan dampak. Walaupun peristiwa seperti teror menjadi perhatian, ancaman seperti itu tidak menjadikan investor menarik atau mengurungkan niat berinvestasi.

‎Sebelumnya, Lembaga Pemeringkat Moody's Investor Service kembali memberikan penilaian bagi Indonesia sebagai negara yang layak investasi (investment grade). Dalam pemberitaannya, Moody’s memberikan afirmasi sovereign credit rating Republik Indonesia pada Baa3 atau stable outlook

Beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia adalah pengelolaan keuangan pemerintah yang kuat di tengah peningkatan defisit fiskal dan respons kebijakan otoritas yang efektif dalam mengelola risiko penurunan harga komoditas dan pelemahan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, outlook stabil mencerminkan tetap kuatnya ketahanan Indonesia terhadap tekanan eksternal yang bersumber dari penurunan harga komoditas dan volatilitas pasar keuangan internasional.

Meskipun tekanan eksternal terhadap pertumbuhan ekonomi masih berlangsung, perekonomian Indonesia tetap tumbuh lebih baik dibandingkan negara dengan peringkat yang sama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement