REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikea, perusahaan perabotan rumah tangga asal Swedia memiliki salah satu program Coorporate Social Responsibility (CSR), "Ikea Blue Bag".
Proyek "Ikea Blue Bag" telah mencapai target penyelesaian pembangunan septik tank dengan sistem knockdown yang diperuntukkan bagi masyarakat di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Marketing Manager Ikea Indonesia, Eliza Fazia mengatakan proyek pembangunan septik tank mungkin kurang familiar atau jarang dilakukan perusahaan lainnya.
Sebagian besar perusahaan, terutama yang menggeluti bidang furniture, kata dia, mungkin lebih banyak memiliki program CSR, semisal menanam pohon. Persoalan sanitasi semisal septik tank ini lanjutnya, sudah tidak ditemukan di negara-negara maju.
"Mungkin program septik tank agak kurang seksi, padahal justru ini dasar dan sangat dibutuhkan, terutama di wilayah (kumuh) seperti Penjaringan," kata Eliza di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (28/1).
Proyek Ikea Blue Bag merupakan inisiatif program keberlanjutan bagi masyarakat dan lingkungan dalam hal peningkatan sarana sanitasi. Kecamatan Penjaringan terpilih sebagai pelaksanaan proyek ini karena merupakan salah satu daerah terpadat di Jakarta. Penjaringan memiliki jumlah penduduk lebih dari 300 ribu orang dengan kepadatan 8.635 penduduk per kilometer persegi. Sebanyak 75 persen penduduknya mengandalkan air tanah sumur dangkan dan hanya dua persen masyarakat yang memiliki akses terhadap sistem penyaluran air buangan yang disediakan pemerintah.
Proyek Ikea Blue Bag ini sebenarnya telah berjalan sejak toko Ikea Indonesia pertama kali dibuka di Alam Sutera, yaitu Oktober 2014 silam. Hingga Desember 2015, lebih dari 232 ribu tas Blue Bag Ikea yang berharga Rp 9.900 ini laku terjual. Seluruh atau 100 persen hasil penjualan ditambah sumbangan Ikea disalurkan untuk proyek sanitasi limbah di Kecamatan Penjaringan. Bersama Mercy Corps Indonesia, proyek ini telah dilakukan selama dua tahun sejak 2014.
Insist Project Manager dari Mercy Corps, Doddy Suparta menyebutkan permukaan tanah di area Penjaringan sudah sangat tinggi. Sebelumnya sebagian masyarakat ada yang masih menggunakan septik tank konvesnsional, sehingga tidak lagi memenuhi standar.
"Sedangkan septik tank yang diberikan dalam proyek ini, sudah sistem knockdown," katanya.
Enam bulan ke depan proyek ini akan dilanjutkan dengan kampanye perilaku terhadap proyek sanitasi melalui edukasi kebiasaan hidup sehat, bersih, serta supervisi dan program penyuluhan tentang perawatan septik tank. "Karena kita utamakan keberlanjutan, bukan hanya memberikan septik tank tapi juga memberi tahu cara perawatannya, artinya kita tanggung jawab," tambah Eliza.
Lurah Penjaringan, Suranta mengatakan dengan diberikannya bantuan 100 septic tank ini tentunya telah sangat membantu sebagian masyarakat. Kebanyakan masyarakat di Penjaringan awalnya sering buang air di got atau toilet umum.
"Kalau bicara kurang, tentu masih ada ribuan masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.