REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan, produksi daging ayam dan sapi stabil, bahkan untuk sapi mengalami peningkatan. Namun, harga daging melambung di pasar.
Harga daging ayam rata-rata Rp 35 ribu per kilogram. Sementara harga daging sapi Rp 130 ribu per kilogram. Urusan harga menurutnya bukan hanya terkait produksi, tapi ada rantai distribusi yang harus dikawal.
"Memang kita harus sabar dan pelan-pelan kita selesaikan," kata dia seusai mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Senin (25/1). Ia meminta masyarakat memberi waktu kepada kementerian yang ia pimpin, juga kepada Kementerian Perdagangan, Bulog dan instansi lainnya agar urusan harga daging melambung bisa usai. "Tidak bisa satu dua hari selesai, tidak hanya satu persoalan yang diselesaikan, tapi kita tidak boleh menyerah," ujarnya.
Ia pun menyinggung soal kapal ternak yang akan efektif menurunkan harga daging sapi. Namun, karena baru awal beroperasi, hasilnya belum dapat kentara saat itu juga. Menurut dia, dalam tata niaga sapi, terdapat pola pasar yang sudah terbentuk sejak 70 tahun yang lalu. Kedatangan kapal sapi mendobrak sistem tersebut dan mengundang resistensi.
Ia menjelaskan, harga sapi di sentra produksi Rp 27-28 ribu per kilogram. Harganya tidak sampai Rp 30 ribu per kilogram. Namun harganya ketika sampai di Jakarta dan kawasan konsumsi melambung. Menurut dia, ada rantai distribusi yang harus diputus agar lebih murah dan sederhana.
Begitu pun dengan daging ayam. Ia membantah kenaikan harga daging ayam bermula dari pembatasan impor jagung untuk pakan. Justru, pembatasan impor tersebut membuat harga jagung lokal tinggi dan menguntungkan petani. "Jadi, kita ingin ada keseimbangan, situasi akan kembali normal tapi butuh waktu," ujarnya.