REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada perdagangan hari ini, Kamis (21/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dimungkinkan dapat bergerak melemah. Ini dengan melihat volume yang tipis, minimnya katalis positif baik dari dalam dan luar negeri, serta beberapa indikator teknikal yang terus melebar menjauhi sinyal positifnya.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), Reza Priyambada memperkirakan IHSG akan bergerak menuju utang gap nya di area 4.409-4.429. Pada perdagangan kali ini IHSG akan berada di support 4.393-4.409 resisten 4.495-4.512.
"Meski kami di satu sisi masih berharap akan adanya rebound, di sisi lain kami berasumsi IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan dengan masih diikuti aksi net sell asing," kata dia, Kamis (21/1).
Kemarin, laju bursa saham Asia kembali berada di teritori negatif setelah IMF merilis hasil pengamatan perihal proyeksinya terhadap ekonomi global. IMF memangkas 0,2 persen dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Data itu membuat sejumlah bursa saham Asia tidak berdaya. Terlebih bursa saham Jepang yang terpaksa harus tutup melemah lebih dari tiga persen.
S&P juga masih memberikan outlook negatif terhadap keadaan ekonomi di Indonesia. Tak heran, IHSG pun tertekan jelang penutupan. "Pelaku pasar melakukan aksi jual di tengah perdagangan yang terbilang sepi dan volume transaksi yang lebih rendah dibandingkan hari biasanya," lanjut Reza.
Bursa saham Asia memang dibuka melemah cukup dalam untuk merespon sentimen global tadi. IHSG yang mencoba menguat pada akhirnya tak terbendung oleh tekanan jual investor sehingga juga turut melemah mengikuti bursa saham Asia.
Di akhir penutupan IHSG, berkurangnya transaksi jual asing turut didukung penguatan laju rupiah. Meski begitu, asing masih tercatat jualan dari net sell Rp 335,81 miliar menjadi net sell Rp 276,6 miliar.
Baca juga: Pasar Saham AS Jatuh