REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada hari ini, Kamis (21/1), Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan akan meresmikan pelaksanaan pemasangan tiang pancang (groundbreaking) pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di kawasan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.
(Baca: Jokowi Diminta Tunda Proyek 'Ngebet' Kereta Cepat)
Pengamat Tata Kota Nirwono Joga menguraikan sis positif dan negatif pembangunan kereta cepat. Positifnya, kata dia, keberadaan kereta cepat ini akan menggerakan pembangunan ekonomi lokal.
Paling tidak, menurutnya, dalam 2-3 tahun ke depan akan ada percepatan pertumbuhan industri perkretaapian. "Apalagi ini kereta cepat yang diiringi penerapan teknologi baru," kata Nirwono kepada Republika, Kamis (21/1).
Namun, sisi positif tersebut dikhawatirkan tak tercapai karena prosesnya yang kurang matang. Dikatakan Nirwono, ketika jalur kereta api dibangun, akan muncul dampak lingkungan dan sosial untuk wilayah di kiri dan kanannya. "Baik dampak di bidang infrastrukur, transportasi maupun tata ruang lainnya," ujarnya.
Maka dari itulah rencana tata ruang dan wilayah perlu lebih dahulu direvisi. Penyesuaian tersebut butuh koordinasi dengan pemerintah daerah yang wilayahnya dilewati jalur kereta cepat.
"Harus dipastikan warga terdampak mendapatkan manfaat baik berupa peningkatan kesejahteraan," tutur Nirwono.
Baca juga: PT Len Siap Pasok Kebutuhan Proyek Kereta Cepat