REPUBLIKA.CO.ID, ENDE - Aset PT Tabungan dan Asuransi Pensiun (Taspen) naik 16 persen menjadi Rp 180 triliun pada 2015 berdasarkan laporan sementara. Pada 2014, aset Taspen sekitar Rp 161 triliun.
Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro menjelaskan, kenaikan aset didorong bertambahnya likuiditas Taspen. Likuiditas naik lantaran adanya program pensiun yang baru saja diluncurkan.
"Tahun lalu kami mulai melayani Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)," kata Iqbal dalam sela-sela peresmian kantor cabang Taspen di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Selasa (18/1).
Tahun ini, Taspen menargetkan pertumbuhan aset sekitar 10-12 persen. Pertumbuhan aset akan didorong dengan menggenjot investasi langsung di bidang infrastruktur dan properti.
Sedangkan laba Taspen pada 2015 sekitar Rp 535 miliar atau 94 persen dari target Rp 570 miliar. "Target laba ini dipengaruhi kondisi yang memang tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.