Senin 18 Jan 2016 07:48 WIB

Survei: Perusahaan India Paling Optimis terhadap Pemulihan Ekonomi 2016

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
India
Foto: [ist]
India

REPUBLIKA.CO.ID,‎ NEW DELHI -- Para pemimpin bisnis di India menjadi yang paling optimis tentang pemulihan ekonomi pada 2016. Sebagian besar mendasarinya dengan alasan pemerintah yang proreformasi, pengumuman kebijakan baru dan adanya perubahan peraturan.

Hasil tersebut diperoleh berdasarkan laporan bisnis internasional Grant Thornton (sebuah survei global triwulanan). Survei tersebut menyasar 2.580 pemimpin bisnis di 36 negara, dimana 89 persen dari responden di India menyatakan keyakinannya akan pemulihan ekonomi. India menduduki peringkat teratas, diikuti Irlandia 88 persen dan Filipina 84 persen.

"Kami memiliki kemauan politik segar, bisnis yang tegas,  pelonggaran kebijakan modal asing dan beberapa reformasi legislatif signifikan. Ini adalah indikator positif yang tidak bisa dibayangkan dua tahun lalu," ujar manajer partner nasional Grant Thornton India, Vishesh C. Chandiok seperti dilansir dari Livemint, Senin (18/1).

Sebanyak 74 persen dari responden mengatakan rintangan birokrasi menjadi hambatan dalam pertumbuhan ekonomi. "Ketegangan geopolitik dan stres struktural yang terbangun di negara maju dan negara berkembang akan terus menyajikan peluang dan ancaman yang melekat," kata Chandiok.

Ekonomi global terus berubah dan berkembang dengan pemandangan pergeseran di berbagai negara terutama dalam menciptakan tantangan dan peluang baru. Bisnis-bisnis akan tumbuh dan muncul kesempatan untuk membangun hubungan dagang baru. "Ini yang membuat sebagian prospek menjadi cerah di 2016," ujar CEO Grant Thornton Global, Ed Nusbaum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement