REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Maskapai penerbangan Associated Mission Aviation (AMA) yang berbasis di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua kini memprioritaskan pilot asli Indonesia. Direktur AMA Djarot Soetanto ketika di konfirmasi mengemukakan kini AMA sudah memiliki empat orang pilot asli Indonesia. "Mereka sudah resmi menjadi pilot kendati jam terbang masih kurang," ujarnya, Senin (18/1).
Djarot mengatakan AMA sedang membuka pendaftaran pilot namun lebih diperuntukan untuk pilot asli Indonesia. "Lamaran-lamaran yang kami terima, kebanyakan dari pilot-pilot Indonesia. Sekarang kan sekolah pilot banyak dan kita juga mau mendidik para pilot untuk bisa bergabung di AMA terutama berminat untuk medan di Papua," ujarnya.
Menurut Djarot, jika mereka yang melamar dan sudah lulus sekolah maka harus menempuh jumlah penerbangan yang sudah ditentukan dan sesuai dengan aturan penerbangan. Ia mengatakan untuk medan di Papua, pilot yang memiliki 1.000 jam terbang dianggap belum cukup. "Bahkan 6.000 jam itu pun kita masih anggap 0 karena harus latihan lagi, dengan demikian diharapkan agar benar-benar menguasai medan Papua," ujarnya.