REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham emiten di sektor konsumer yang mengimpor produk dari Amerika menjadi yang paling terancam penurunannya saat ini. Itu menyusul kepanikan di tengah pelaku pasar modal usai peristiwa penembakan dan ledakan bom di beberapa titik di Jakarta.
"Barang-barang impor di sektor itu terutama, misalnya kita lihat sektor konsumer good, Unilever (UNVR), itu kan produknya dari Amerika semua, kemudian misalnya barang Amerika yang banyak dikonsumsi melalui distributor seperti Matahari Mall, Ramayana , itu saya kira," jelas Analis LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo, ketika dihubungi REPUBLIKA, Kamis (14/1).
Berdasarkan data di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan sesi 1, saham emiten UNVR turun 1,04 persen atau 375 poin di level Rp 35.725 per lembar saham. Menurut Lucky, saat ini kepanikan pasar terjadi karena meragukan keamanan dalam berinvestasi.
"Pasar panik karena aspek untuk berinvestasi itu kan keamanan," lanjutnya.
Ia menilai, penurunan perdagangan saham hari ini bisa lebih turun lagi. Jika penutupan sesi 1 ini sudah menurun sejauh 1,72 persen, pelemahan selanjutnya bisa mencapai 2 persen.
"Tadi sudah melemah satu persen lebih kalau melemah lagi sebetulnya dua persen. Namun, dibandingkan tahun 1998 ya nggak bisa dibandingin. Ini hanya sebagian kecil," papar Lucky.
Baca juga: IHSG Anjlok Pasca Ledakan Bom Sarinah