REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Eceng gondok yang selama ini menjadi gulma di perairan umum dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber bahan baku pengganti dedak untuk pakan ikan.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Subjakto menjelaskan, setelah di buat tepung, kadar protein eceng gondok hampir sama dengan dedak halus yaitu 12,51 persen. Saat ini harga dedak di pasaran sekitar Rp 3.000-4.000 per kg, sementara tepung eceng gondok perkiraan harganya sekitar Rp 1.000 per kg.
“Hal ini merupakan solusi bagi permasalahan eceng gondok di beberapa waduk atau perairan umum. Dan apabila terus dikembangkan dengan menggunakan aplikasi teknologi pakan yang lain seperti teknologi bioflok dan enzim, saya yakin, efisiensi pakan akan meningkat dan ini akan menguntungkan," ujar Slamet di Jakarta, Rabu (6/1).
Pembudidaya di KJA maupun pengelola waduk dapat membantu mengumpulkan eceng gondok, untuk kemudian dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan. Pemanfaatan eceng gondok sebagai alternatif bahan baku pakan dipercaya dapat mengatasi permasalahan gulma eceng gondok.
Pembudidaya dapat mengumpulkan eceng gondok di sekitar KJA-nya untuk kemudian diolah menjadi tepung, dan ini dapat dikelola secara kelompok sehingga bisa lebih menguntungkan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
“Ke depan, solusi permasalahan gulma enceng gondok ini akan terus dikembangkan dengan mengajak stake holder yang terkait. Seperti Badan Pengelola Waduk, Pabrikan Pakan dan juga Kelompok Pembudidaya," kata Slamet.