REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menjamin stok pangan tetap aman meski musim tanam periode Oktober 2015-Maret 2016 mundur. Ia menyebut, masa tanam yang terlambat sebulan direspons dengan melakukan percepatan tanam atau kuantum. Selain itu, masih ada stok beras sebanyak 1,2 juta ton, sehingga situasi akan aman.
"Lagi pula kalau sekaligus panen, harga akan jatuh, jadi mundur tanam ini ada hikmahnya," kata dia. Ia berharap, pertanaman 2016 tidak diganggu oleh La Nina yang diprediksi datang pada Oktober 2016.
Musim paceklik diprediksi akan panjang jika saat ini ada kemunduran masa tanam. Puncak paceklik padi yang biasanya terjadi pada Januari-Februari bisa menjadi Januari-Maret di awal 2016 nanti. Tapi ia meminta masyarakat tidak khawatir sebab pasokan beras diklaimnya cukup hingga 2-3 bulan ke depan.
"Nanti Februari kita panen sejuta hektare, kalikanlah enam, Berarti Februari ada 6 juta ton," katanya. Untuk itu Amran berharap musim hujan yang melanda tanah air tak begitu mengganggu pada musim tanam tahun ini, sehingga musim panen bisa tepat waktu.
Baca juga: Jawa Barat Butuh 6.000 Penyuluh Pertanian