Selasa 05 Jan 2016 10:32 WIB

Serapan Belanja Modal Pemerintah di Atas Ekspektasi ‎

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nidia Zuraya
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ilustrasi).
Foto: www.arsipberita.com
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan, realisasi belanja modal dalam APBN Perubahan 2015 mencapai Rp 213 triliun. Serapan tersebut melebihi ekspektasi pemerintah. 

"Perkiraan pemerintah serapan belanja modal hanya sekitar Rp 190 triliun-Rp 200 triliun. Tapi, ternyata bisa melampaui itu," kata Suahasil, Senin (4/1). 

Suahasil merasa senang karena serapan belanja modal bisa melebihi ekspektasi. Apalagi, angka ini jauh lebih tinggi dari realisasi belanja modal tahun 2014 yang hanya Rp 138 triliun atau melonjak 54 persen. "Tahun 2015 pemerintah memang sangat mendorong penyerapan belanja modal," katanya. 

Suahasil menjelaskan, belanja modal sangat penting untuk mendorong perekonomian Indonesia. Apalagi, belanja modal kebanyakan digunakan untuk membangun infrastruktur. 

“Belanja modal inilah yg dipakai untuk membangun infrastruktur sebagai landasan pembangunan ekonomi kita ke depan,” jelas Suahazil.

Efek belanja modal memang tidak bisa dirasakan dalam waktu singkat. Manfaatnya baru akan terasa dalam jangka menengah dan panjang. 

Ketika infrastruktur terbangun, ujar dia, aktivitas perekonomian di Indonesia akan berjalan lancar. Investor pun akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia. "Efeknya akan berlipat-lipat bagi perekonomian," ujarnnya. 

 

Baca juga: Pemerintah Sengaja Perlebar Defisit Anggaran, Ini Alasannya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement