REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan pengumuman kepastian penurunan harga BBM akan disosialisasikan pada Rabu sore (23/12).
"Nanti saja saya umumkan sore seusai sidang kabinet," kata Sudirman Said usai menghadiri penandatanganan Amandemen Sembilan Kontrak Karya dan 12 PKP2B di Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara, Jakarta.
Namun, lebih lanjut, ia menjelaskan pemberlakuan penurunan harga BBM belum tentu pada 1 Januari 2016 karena masih memberi waktu bagi para penyalur atau distributor BBM agar menyesuaikan pasokan.
"Karena harga minyak masih menurun, maka belum tentu pada tanggal 1 Januari 2016 berlakunya, bisa jadi pada 5 Januari 2016 agar para pelaku usaha minyak tidak mengalami kerugian," katanya.
Sementara terkait kebijakan penentuan harga dengan sistem batas atas-bawah hal tersebut masih dibicarakan. "Untuk penentuan batas atas-bawah itu bisa menjadi salah satu solusi, namun masih diperhitungkan aspek-aspeknya," katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (migas) Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja mengatakan premium kemungkinan akan turun pada kisaran nominal Rp 300 pada Januari 2016.
"Insya Allah akan turun di kisaran Rp 200-Rp 300 untuk premium. Untuk pastinya, besok (Rabu 23/12) akan diumumkan secara resmi, jadi tunggu saja info pasnya," katanya. Untuk harga solar, lanjut dia, bisa turun lebih dari Rp 500 pada Januari 2016.
Ia juga menjelaskan adanya kebijakan batas atas dan bawah untuk penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Banyak negara menerapkan hal tersebut, maksudnya ketika harga turun di bawah sekali, ada batasan yang harus menjadi patokan, begitu juga sebaliknya, itu bisa menjadi solusi yang baik," katanya.
Baca juga:
Rizal Ramli Bahas Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
9 Bencana Industri Paling Tragis di Cina