Rabu 23 Dec 2015 08:00 WIB

Bank BJB Dorong UMKM Siap Hadapi MEA

Rep: Sandy Ferdiana/ Red: Nidia Zuraya
Perajin UKM (ilustrasi)
Foto: nenygory.wordpress.com
Perajin UKM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016, Bank BJB kembali menggelar seminar kewirausahaan yang diikuti ribuan pelaku UMKM di GOR Kantor Pusat Bank

BJB, Kota Bandung, Selasa (22/12).

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (Pesat) Bank BJB yang digulirkan sejak Juli 2015. Di kesempatan yang sama, dilangsungkan juga penyerahan secara simbolis persetujuan distribusi dana Kredit Cinta Rakyat (KCR) tahap kelima dari Pemprov Jabar ke Bank BJB senilai Rp 50 miliar.

Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan, seminar ini merupakan salah satu cara Bank BJB dalam memperkuat UMKM ketika menghadapi MEA. Menurut Irfan, bergulirnya MEA yang melibatkan 10 negara di kawasan Asean tidak boleh dianggap sepele.

‘’Kami mengajak UMKM untuk menjadikan MEA sebagai peluang. Caranya, kompetensi UMKM harus ditingkatkan,’’ ujar Irfan usai membuka Seminar Kewirausahaan, Selasa (22/12).

Dalam memperkuat UMKM, pihaknya sengaja menyediakan instrument permodalan. Di antaranya BJB Kredit Mikro Utama (KMU) dan KCR.  Selain itu, ungkap dia, Bank BJB pun menyediakan produk kredit lembaga keuangan dan BPR. Produk kredit itu, papar dia, dapat dimanfaatkan untuk memperkuat struktur keuangan UMKM.  Selain pembiayaan, pihaknya pun kerap melalukan pendampingan kepada pelaku UMKM, khususnya yang menjadi nasabah Bank BJB.

Direktur Mikro Bank BJB Agus Gunawan menambahkan, edukasi kepada pelaku UMKM ini bisa menjadikan loyality customer demi pertumbuhan bisnis UMKM. Menurut dia, Bank BJB berkewajiban menumbuhkembangkan pelaku UMKM, khususnya di Provinsi Jabar dan Banten.

Agus menjelaskan, pertumbuhan UMKM merupakan salah satu indikasi peningkatan perekonomian bangsa. Hingga kuartal III 2015, kredit Bank BJB mengalami pertumbuhan sebesar 13,8 persen dengan total kredit yang disalurkan mencapai Rp 54,5 triliun. Dia menuturkan, meski kondisi perekonomian belum stabil, tapi rasio kredit bermasalah Bank BJB tetap terjaga, bahkan membaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement