Rabu 16 Dec 2015 12:24 WIB

Bogor Tawarkan Investasi Transportasi Bernilai Rp 1,4 Triliun

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walikota Bogor Bima Arya membuka peluang investasi untuk sektor transportasi dalam rangka mengurangi pergerakan lalu lintas ke pusat Kota Bogor. Ada beberapa proyek yang akan ditawarkan yakni pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) di Sukaresmi seluas 22 hektare, terminal agribisnis di Rancamaya seluas 9,3 hektar, dan pembangunan terminal Light Rail Transit (LRT) di Tanah Baru.  

"Transportasi merupakan program prioritas nomer satu di Kota Bogor dan karena keterbatasan APBD, maka kita merasa perlu untuk membuka ruang yang luas melalui kerja sama dengan pihak ketiga," ujar Bima dalam acara Bogor Economic Summit di Jakarta, Rabu (16/12).

Bima menjelaskan, pengembangan sistem transportasi tersebut tidak hanya untuk mengatasi kemacetan di Kota Bogor namun juga mengatasi dinamika investasi yang masuk dengan deras. Sejauh ini sudah banyak investor lokal yang tertarik untuk berinvestasi di sektor tersebut. Selain itu, ada pula investor asing yang menawarkan sistem transportasi seperti trem dan skylift.

Namun, menurut Bima, tawaran investor asing tersebut harus disesuaikan dengan kontur di Kota Bogor. Peluang investasi yang dibutuhkan oleh pembangunan sektor transportasi tersebut yakni senilai 107 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, pembangunan kawasan TOD Sukaresmi memiliki konsep super dengan fasilitas berupa stasiun kereta api, apartemen, terminal Sukaresmi, mal, dan perkantoran. Dari total lahan sebesar 22 hektare, saat ini sebanyak 1,4 hektare lahan sudah dibebaskan. Peluang investasi transportasi lainnya yakni penataan kawasan parkir di sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Suryakencana, dan Jalan Siliwangi.

"Nilai investasinya terdiri dari pengadaan peralatan parkir meter dan infrastruktur lahan parkir seperti rambu pembatas dan marka jalan, serta dudukan parkir," ujar Ade.

Sedangkan, untuk pengembangan Terminal Agribisnis Rancamaya yakni akan menjadi kawasan terpadu terminal agribisnis dan agro eduwisata. Menurut Ade, kawasan tersebut akan dilengkapi dengan pusat promosi ikan hias, parkir angkutan barang, agrowisata, dan pengolahan sampah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement