Ahad 13 Dec 2015 12:38 WIB

Indonesia dan Korea Selatan Tingkatkan Perdagangan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Menteri Perdagangan Thomas Lembong berbicara saat peluncuran ASEAN Economic Community (AEC) Center di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (28/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Perdagangan Thomas Lembong berbicara saat peluncuran ASEAN Economic Community (AEC) Center di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan telah sepakat menyusun langkah untuk mencapai target perdagangan yang telah ditetapkan yakni senilai 100 miliar dolar AS. Kedua negara sepakat untuk memulai kembali pembicaraan kerja sama Komprehensif Perdagangan Indonesia dan Korea Selatan(Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement/IKCEPA) di bidang perdagangan barang, jasa, investasi.

"Kedua Kepala Negara telah menetapkan target perdagangan sebesar USD 100 miliar pada 2020, maka kedua negara perlu segera menetapkan langkah-langkah kerja sama yang konkret," ujar Menteri Perdagangan Thomas Lembong dalam keterangan tertulisnya, Ahad (13/12).

Thomas menjelaskan, kedua negara juga sepakat meningkatkan kapasitas di berbagai sektor seperti industri, pertanian, perikanan, dan sumber daya manusia. Pemerintah ingin mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Salah satunya melalui upaya penciptaan iklim usaha yang kondusif dan atraktif.

Menurut Thomas, pemerintah Indonesia sedang giat membangun berbagai infrastruktur sehingga Korea dapat memperluas investasinya. Dengan demikian, pada akhirnya investasi akan mendorong peningkatan ekspor produk industri pertanian dan perikanan Indonesia ke pasar Korea Selatan.

"Pemerintah saat ini fokus pada upaya menciptakan iklim usaha yang kondusif dan atraktif dengan mengadopsi kebijakan perdagangan dan investasi yang bersifat terbuka, praktis, dan rasional," kata Thomas.

Thomas menjelaskan, beberapa perusahaan besar di bidang infrastruktur, energi, petrokimia dan industri baja Korea Selatan juga menunjukkan peningkatan investasi dan berkomitmen mendukung perundingan penyelesaian kerja sama komprehensif Indonesia-Korea.

Perundingan kerja sama komprehensif Indonesia-Korea Selatan telah berlangsung dalam tujuh kali putaran. Indonesia dan Korea Selatan telah berhasil menyelesaikan sebagian besar cakupan perundingan yang diperkirakan dapat meningkatkan hubungan kerja sama ekonomi kedua negara. Namun, masih terdapat beberapa isu kunci yang masih perlu pembahasan lebih mendalam agar memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak.

Korea Selatan merupakan negara mitra dagang terbesar urutan ke-7 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia. Sementara, Indonesia menduduki urutan ke-6 sebagai negara pemasok. Investasi Korea Selatan di Indonesia pada periode 2010-2014 menduduki peringkat ke-4 dengan nilai investasi mencapai 6,82 miliar dolar AS. Sektor investasi terbesar yakni pada 2014 yaitu pertambangan, industri logam dasar, industri karet, dan industri kulit.

Sementara itu, Wakil Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Korea Selatan Moon Jae-do menegaskan bahwa Indonesia merupakan tujuan investasi penting bagi banyak perusahaan Korea Selatan. Dia menegaskan bahwa Korea Selatan siap mendukung program pembangunan ekonomi dan meningkatkan kegiatan di berbagai sektor riil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement