REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengajak pihak-pihak terkait mendorong pengembangan investasi industri farmasi Indonesia. Pihak-pihak tersebut akan mengutamakan kemandirian obat, substitusi impor dan peningkatan ekspor serta pengusaan teknologi.
Diharapkan, sektor farmasi dalam negeri termasuk obat dan bahan bakunya bisa berkembang, sehingga impor bahan baku obat bisa dikurangi. Sebab, selama ini impor bahan baku obat membuat harga obat di dalam negeri tinggi.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan, BKPM siap mendukung komitmen berbagai pihak untuk mendorong transformasi industri farmasi Indonesia dari yang hanya memproduksi obat menjadi riset pengembangan obat dan memproduksi bahan baku obat.