Selasa 24 Nov 2015 13:30 WIB

Permintaan Penerbangan ke Paris Turun Drastis

Menara Eiffel di Paris, Prancis.
Foto: Reuters
Menara Eiffel di Paris, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemesanan penerbangan baru ke Paris, salah satu kota yang paling banyak dikunjungi di dunia, menurun lebih dari 25 persen setelah serangan di ibu kota Prancis tersebut yang menewaskan 130 orang.

Pemesanan tiket ke Paris dari pelanggan seluruh dunia tercatat 27 persen lebih rendah pada 14-21 November 2015 dibandingkan periode yang sama pada 2014, seperti dikutip Reuters, Selasa (24/11), dari data yang dirilis oleh firma informasi travel ForwardKeys.

Kepala ForwardKeys Olivier Jager menghubungkan penurunan pemesanan terutama disebabkan berkurangnya wisatawan, bukan para pelaku bisnis atau mereka yang datang untuk menemui keluarga dan teman. "Periode pembatalan telah selesai... namun tren pemesanan belum menunjukkan tanda-tanda akan pulih. Ini membutuhkan waktu berbulan-bulan," ujar dia sebelum data dirilis pada Selasa (24/11).

ForwardKeys melaporkan pemesanan untuk periode Natal juga lebih rendah 13 persen dari tahun lalu. Selama sepekan usai serangan 13 November 2015, pembatalan pesanan tiket tercatat 21 persen lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu, namun beberapa hari belakangan tingkat pembatalan telah stabil di angka yang sama dengan tahun 2014.

Prancis merupakan negara dengan pengunjung terbanyak di dunia, dan Paris menerima 32,2 juta pengunjung pada 2014. Maskapai Air France juga mengalami pengurangan lalu lintas udara setelah serangan, namun perusahaan tersebut mengaku masih terlalu dini untuk menghitung kerugian.

Sementara maskapai berbiaya rendah easyJet pada Selasa (24/11) mengatakan telah melihat adanya kestabilan permintaan penerbangan ke Prancis. "ForwarKeys memproses data dari 14 juta pesanan penerbangan per hari, dari seluruh dunia," kata Jager.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement