REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 4485-4500 dan resisten 4528-4545. Gravestone doji di atas area Middle Bollinger Band (MBB ).
MACD masih tertahan kenaikannya dengan histogram negatif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s kembali mencoba berbalik naik meski terbatas. Laju IHSG di atas area target support 4425-4485 dan sempat melampaui area target resisten 4512-4532 meski kembali berakhir di area tersebut.
"Penguatan yang kami nilai dipaksakan seiring dengan imbas positifnya laju bursa saham AS sebelumnya memberikan peluang yang rendah terhadap laju IHSG untuk bertahan di zona hijaunya," kata analis riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, Jumat (20/11).
Apalagi posisi IHSG pun masih rawan dengan pelemahan. Terutama jika rilis data-data yang ada maupun pergerakan laju bursa saham global yang diperkirakan dapat kembali melemah maka laju IHSG pun rentan terhadap pembalikan arah. Utang gap di level 4452-4474 dan sebelumnya di level 4346-4381 masih ada, maka tetap waspada jika potensi pelemahan dapat terjadi.
Reza mengatakan, kemarin aksi beli masih berlanjut seiring dengan imbas positifnya laju bursa saham Asia yang merespon positifnya penutupan laju bursa saham AS sebelumnya.
Menghijaunya laju bursa saham AS mengindikasikan pelaku pasar di sana tampaknya sudah tidak terlalu mengkhawatirkan adanya kenaikan suku bunga The Fed bila terjadi pada Desember.
Kenaikan tersebut terlihat memberikan kepastian kepada pasar global (itu pun jika diasumsikan The Fed tidak menunda kembali kenaikan Fed rate).
Reza mengatakan pelaku pasar di dalam negeri memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali melakukan aksi beli dari pelemahan sebelumnya. "Bahkan masih melemahnya nilai tukar rupiah dan kekhawatiran akan terjadinya pembalikan arah melemah tidak menghalangi laju kenaikan IHSG," ujarnya.