Selasa 17 Nov 2015 18:25 WIB
Serangan Teror Paris

Bursa Saham Eropa Masih Melemah Pascaserangan Paris

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Karta Raharja Ucu
Papan pengumuman bertuliskan penutupan Museum Louvre terkait serangan teror yang terjadi di Paris, (13/11), dan menewaskan lebih dari 120 orang.
Foto: EPA
Papan pengumuman bertuliskan penutupan Museum Louvre terkait serangan teror yang terjadi di Paris, (13/11), dan menewaskan lebih dari 120 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laju bursa saham Eropa mengalami pelemahan menyusul masih adanya kekhawatiran akan potensi kenaikan suku bunga The Fed serta imbas dari serangan di Paris, Prancis. Namun, secara bertahap mulai menunjukkan adanya pembalikan arah naik.

Rilis kenaikan inflasi zona euro dinilai mengimbangi sentimen tersebut. Tidak banyaknya data yang dirilis diharapkan tidak membuat laju bursa saham AS rentan dengan adanya aksi ambil untung. Di sisi lain, diharapkan juga imbas adanya serangan di Paris tidak terlalu berdampak pada jalannya bursa saham AS nantinya

Bukan hanya bursa saham Eropa dan AS, bursa saham Asia juga turut terpengaruh tragedi peyerangan di Paris. Analis riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan pelaku pasar menilai dengan adanya serangan tersebut dapat memberikan dampak buruk bagi kegiatan bisnis di Eropa.

"Sehingga dikhawatirkan akan mengangggu upaya pemulihan ekonomi di zona Eropa yang termasuk salah satu tujuan pasar ekspor dari beberapa negara di Asia," ujarnya.

Rilis turunnya Gross Domestic Product (GDP) Jepang juga turut menambah sentimen negatif bursa saham Asia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement