Senin 16 Nov 2015 17:33 WIB

BPS Perkirakan Kinerja Ekspor Meningkat pada Akhir 2015

Rep: Satria Kartika Yudha./ Red: Nur Aini
Ekspor Semester Pertama. Aktivitas bongkar muat peti kemas saat pagi di Jakarta International Container Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Ekspor Semester Pertama. Aktivitas bongkar muat peti kemas saat pagi di Jakarta International Container Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo memperkirakan kinerja ekspor akan semakin membaik pada November-Desember 2015. Permintaan dari luar negeri akan meningkat terutama untuk komoditas primer seperti minyak kelapa sawit mentah (CPO), batu bara, dan karet. 

"Komoditas primer yang akan membantu kinerja ekspor pada dua bulan terakhir ini," kata Sasmito di kantor BPS, Jakarta, Senin (16/11). 

Sasmito menjelaskan, permintaan terhadap komoditas primer akan melonjak karena negara-negara di belahan bumi utara sudah memasuki musim dingin. Sehingga, mereka membutuhkan stok kebutuhan lebih banyak. 

Selain itu, negara-negara lain akan berpikir membeli beberapa komoditas seperti CPO dan karet karena pada tahun depan harga komoditas tersebut akan meningkat. Kenaikan harga komoditas ini diprediksi terjadi seiring dengan membaiknya perekonomian global pada tahun depan. "Takut tahun depan harganya naik, makanya mereka membeli sekarang," ujar Sasmito. 

Selain komoditas primer, ekspor diprediksi meningkat karena pengiriman produk-produk industri biasanya terjadi pada akhir tahun. "Dalam dua bulan ini, delivery barang ekspor mulai banyak. November-Desember biasanya sedang tinggi-tingginya ekspor," ujarnya. 

Meski begitu, Sasmito menilai peningkatan ekspor akan diikuti dengan bertambahnya impor. Namun, nilai ekspor masih akan lebih besar ketimbang impor. Surplus perdagangan diperkirakan tidak begitu besar seperti pada Oktober 2015 yang mencapai 1,01 miliar dolar AS. 

Kinerja ekspor Oktober 2015 mengalami perbaikan. Ini terbukti dengan meningkatnya volume ekspor sebesar 4,38 persen menjadi 42,9 juta ton. Namun, karena masih anjloknya harga komoditas, nilai ekspor turun empat persen menjadi 12,08 miliar dolar AS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement