REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia harus menjadi negara Industri, bukan hanya pangsa pasar. Caranya adalah dengan meningkatkan koordinasi dengan baik di semua jajaran pemerintahan, khususnya yang berkaitan dengan perdagangan.
Demikian disampaikan mantan menteri perdagangan, Rachmat Gobel dalam diskusi Perspektif Indonesia di Jakarta, Sabtu (14/11). "Pertama supply besar bagaimana biar bisa dipasarkan dengan baik," katanya.
Menurut Gobel, peran menteri perdagangan adalah divisi sell. Sedangkan divisi produksi ada pada menteri pertanian dan kelautan. Karena itu, untuk meningkatkan pruduktivitas dan menaikan pertumbuhan ekonomi, khususnya di perdagangan, koordinasi sangat dibutuhkan.
Ia menambahkan, mungkin di tingkat menteri koordinasi berjalan dengan baik, namun di tingkat bawah tidak sebaik yang di atas. Oleh sebab itu, memperbaiki koordinasi untuk birokrasi di bawah sangat dibutuhkan. "Negara Indonesia harus jadi negara Industri bukan pemasaran. Arah kita belum menjadi industri," katanya.
Dia berharap agar pabrik atau Industri di Indonesia, tidak hanya mempekerjakan warganya. Namun harus mengembangkan dan memberdayakan warganya. Selain itu, tujuan utama juga harus difokuskan sejak dini, agar Indonesia kuat di sektor perdagangan.
Gobel mengatakan, Indonesia harus memprioritaskan salah satu sektor ekonomi dari sekian banyak sektor, dengan konsisten. Karena pada kenyataannya seperti pada sektor pangan Indonesia memiliki tanah yang luas.
"Mengapa tidak dapat mengembangkan satu saja. Buah terkenal dari thailand, pisang dari Vietnam. Padahal di Indonesia banyak," katanya.
Selain itu, bahan baku mabel di Indonesia banyak, namun kenyataannya sepertiga penjualan mabel di Asia Tenggara dari Vietnam. Padahal sumber saya alam dan sumber daya manusia ada, tapi tidak pernah cukup kuat. "Tidak pernah membangun lebih kuat. Sepertiga dari Vietnam soal mebel," katanya.