REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Italia sepakat menjalin kerjasama dalam industri fesyen. Kesepakatan itu diraih setelah Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Italia Sergio Mattarella di Istana Merdeka Jakarta, Senin (9/11).
Dalam konferensi pers resmi usai pertemuan, Presiden Joko Widodo menyebut, selain bidang fesyen, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerjasama di bidang industri kulit dan furniture. Khusus di bidang fesyen, Kota Milan di Italia terkenal sebagai salah satu kiblat mode dunia.
"Ini merupakan sebuah peluang besar. Sehingga tadi saya sampaikan pada Presiden Mattarella saya akan mengkhususkan satu orang menteri untuk urusan Indonesia-Italia di bidang ekonomi, perdagangan, investasi," ucap Presiden.
Pemerintah mencatat, nilai perdagangan Indonesia-Italia pada tahun 2014 mencapai 4,01 miliar dolar AS. Sementara investasi Italia ke Indonesia mencapai 63,02 juta dolar AS dan wisatawan Italia ke Indonesia mencapai 68 ribu orang.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Mattarella disebut ikut membawa 30 delegasi bisnis yang telah berhasil mencapai kesepakatan bisnis senilai 1,055 dolar AS.
Dalam pernyataan resminya di Istana Merdeka, Presiden Italia Sergio Mattarella memuji keragaman yang ada di Indonesia. Mattarella mengapresiasi masyarakat Indonesia yang dapat hidup harmonis di tengah keragaman suku, ras dan agama.
"Semboyan Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, merupakan contoh yang sangat baik, yang diberikan oleh Indonesia kepada dunia. Karena itu saya menghargai Presiden atas harmoni yang telah terjalin di antara masyarakat di Indonesia," ucap Mattarella.