Kamis 05 Nov 2015 19:34 WIB

Mendag Harapkan Kinerja Ekspor Stabil

 Menteri Perdagangan Thomas Lembong (kanan) dan Menteri Perindustrian Saleh Husin (kiri) bersiap mengikuti rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/10).  (Antara/Widodo S. Jusuf)
Menteri Perdagangan Thomas Lembong (kanan) dan Menteri Perindustrian Saleh Husin (kiri) bersiap mengikuti rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/10). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, menyatakan dengan diumumkannya laporan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa perekonomian Indonesia pada triwulan III-2015 tumbuh 4,73 persen, maka kinerja ekspor Indonesia diharapkan mampu berada pada kondisi yang stabil.

"Saya lumayan optimis bahwa ekspor bisa minimum stabil. Stabil dahulu baru kemudian bertumbuh," kata Thomas, di sela-sela acara Pameran Pangan Nusantara dan Pameran Produk Dalam Negeri (PPN-PPDN) 2015 tingkat nasional, di Jakarta, Kamis.

Thomas mengatakan, dalam beberapa waktu lalu, untuk kinerja ekspor dan juga impor masih mengalami kontraksi dimana pemerintah perlu melakukan stabilisasi terlebih dahulu, dan untuk selanjutnya diharapkan mampu bertumbuh.

"Kita tahu ekspor tahun ini akan berkontraksi sebesar 14 persen, sementara impor 17 persen. Sehingga jika tahun depan bisa datar dan tidak naik turun, itu sudah merupakan perkembangan yang baik," kata Thomas.

Mendag mengatakan, jika berdasarkan pandangan pribadinya, dalam kurun waktu beberapa bulan lalu cenderung ke arah perhitungan konservatif karena pelambatan ekonomi akan terus terjadi dan melemahkan ekonomi khususnya Indonesia.

"Kalau saya pribadi, dari beberapa bulan lalu selalu agak konservatif. Prediksi pelambatan akan terus yang artinya pertumbuhan terus menurun," kata Thomas yang kerap disapa Tom itu.

Tom menjelaskan, pemerintah saat ini berupaya untuk membuat sektor industri dalam negeri dan usaha kecil menengah (UKM) untuk mampu lebih kompetitif yang nantinya meningkatkan daya saing untuk produk-produk buatan dalam negeri yang nantinya mampu mendorong kinerja ekspor.

Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan III-2015 tumbuh 4,73 persen (year on year), yang pertumbuhan tersebut lebih baik jika ekonomi pada triwulan I yang tercatat tumbuh sebesar 4,72 persen.

"Pertumbuhan ini lebih bagus dibandingkan ekonomi pada triwulan I yang tumbuh 4,72 persen dan triwulan II yang tumbuh 4,67 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Suhariyanto.

Dengan demikian, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III mencapai 4,71 persen, atau lebih baik dari akumulasi pertumbuhan ekonomi pada semester I-2015 sebesar 4,69 persen.

Lapangan usaha yang tumbuh tinggi dalam periode ini adalah informasi dan komunikasi 10,83 persen, diikuti jasa keuangan dan asuransi 10,35 persen serta jasa pendidikan 8,25 persen, kecuali untuk sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 5,64 persen, akibat terpengaruh turunnya harga komoditas global.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement