Kamis 05 Nov 2015 19:05 WIB

Malaysia dan Jepang Masuki Pasar Terigu Indonesia

Rep: Nina Chairani/ Red: Djibril Muhammad
PT Bungasari Flour Mills
Foto: bungasari.com
PT Bungasari Flour Mills

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kongsi perusahaan Jepang, Malaysia, dan perusahaan nasional meramaikan persaingan di pasar terigu Indonesia. Sejak Februari 2012, Toyota Tsusho Corp dan Malayan Flour Mills Berhad bersama dengan FKS Group dari Indonesia mendirikan PT Bungasari Flour Mills (BFM). Kini BFM mendapat posisi kelima dalam pasar terigu Indonesia.

Ketiga perusahaan dengan pembagian saham 30:30:40, menurut Sales and Marketing Director BFM, Budianto Wijaya dalam Bungasari Media Gathering Day 2015 di Jakarta, Kamis (5/11) menyumbang tiga kekuatan masing-masing bersaing untuk pasar terigu Indonesia.

Grant Lutz, CEO PT BFM, dalam pernyataan tertulisnya mengatakan, BFM mengandalkan teknologi dan fasilitas teknologi Jepang. Untuk itu, pabrik Bungasari dilengkapi teknologi flour blending system.

Pada 2015, di pasar terigu Indonesia, menurut Budianto, BFM berhasil naik pada posisi kelima di Indonesia. "Posisi itu diraih dalam waktu singkat," katanya. Posisi pertama masih diduduki oleh Bogasari.

Menurut Budianto, tiga pemegang saham itu menyumbangkan kekuatannya masing-masing. Toyota Tsusho Corp di bidang teknologi, Malayan FM menyumbang pengalamannya sebagai pabrik terigu tertua di Malaysia yang telah 45 tahun beroperasi, dan FKS importir terbesar Indonesia untuk kedelai, gula, dan pati jagung yang menguasai pasar Indonesia.

Teknologi flour blending ini, kata Budianto, memberikan akurasi tinggi dalam setiap produknya. ahan baku digiling lebih dulu baru dicampur. "Bahan baku gandum dicampur baru kemudian digiling," katanya.

Teknologi penggilingan lebih dulu itu, jelas para ahli di Bungasari Innovation Center, membuat tepung menjadi lebih halus karena melalui penyaringan beberapa kali.

PT BFM memproduksi terigu dengan kadar protein rendah hingga tinggi. Merek yang dikeluarkan antara lain Golden Crown (roti tawar dan manis), Golden Eagle +roti dan mi), Bola Salju (serbaguna), Krakatau (roti ekonomis), Hana Biru (kue kering, cookies, dan cake), Hikari Biru (mi basah), Jawara (aneka gorengan dan kue tradisional), Gelang Berlian (aneka gorengan dan kue tradisional). Manajemen dan proses, menurut Budianto, sudah tersertifikasi di antara ISO 9001, Halal, dan SNI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement