REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imbas perlambatan ekonomi membuat pertumbuhan //baitul maal wa tamwil// (BMT) tersendat.
Ketua Perhimpungan BMT Indonesia Joelarso mengatakan, kondisi ekonomi saat ini membawa imbas pada lembaga keuangan mikro seperti BMT. Turunnya daya beli masyarakat juga memengaruhi usaha BMT meski tak sehebat lembaga keuangan lain.
''Di BMT cicilan silih berganti datang. Pendapatan jadi fluktuatif,'' kata Joelarso, Selasa (3/11).
Meski stabil dan cenderung turun, pengelola BMT dinilai biasanya kreatif mencari sumber pendapatan lain. Jika pembiayaan sedang tersendat, mereka biasanya mencari alternatif dari perdagangan.
''Ya, saatnya mengencangkan ikat pinggang memang,'' ungkap Joelarso. Sejauh ini, sektor seperti bahan pangan masih memberi kestabilan pada BMT.
Layanan pembiayaan sendiri tidak banyak dimanfaatkan selama sembilan bulan awal 2015 ini akibat melambatnya produksi dan turunnya daya beli.