Kamis 29 Oct 2015 17:14 WIB

Deposito Dongkrak Pendanaan Bank BJB

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Analyst Meeting--Jajaran direksi Bank BJB seusai melakukan analyst meeting triwulan III/2015 di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Kamis (29/10). Di depan para analis pasar modal, direksi mengutarakan Bank BJB berhasil menghimpun laba pada triwulan III/20
Analyst Meeting--Jajaran direksi Bank BJB seusai melakukan analyst meeting triwulan III/2015 di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Kamis (29/10). Di depan para analis pasar modal, direksi mengutarakan Bank BJB berhasil menghimpun laba pada triwulan III/20

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) mencatat pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 26,8 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal III 2015. Total DPK tercatat sebesar Rp 81,9 triliun, dibandingkan kuartal III 2014 sebesar Rp 64,5 triliun.

Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan, pertumbuhan DPK terutama didorong oleh pertumbuhan deposito. Total DPK (bank only) sebesar Rp 77,04 triliun, naik 25,4 persen (yoy) dibandingkan September 2014 sebesar Rp 61,45 triliun. Pertumbuhan deposito naik 33,3 persen (yoy) menjadi Rp 37,37 triliun dibandingkan kuartal III 2014 sebesar Rp 28,05 trilliun. Porsi deposito terhadap total DPK mencapai 48,5 persen. 

Sementara itu, pertumbuhan dana murah atau tabungan dan giro (CASA) terkontraksi -2,9 persen (yoy) menjadi Rp 51,5 triliun, dibandingkan akhir September 2014 sebesar Rp 54,4 triliun. Komposisi giro mencapai Rp 29,46 triliun atau tumbuh 23,4 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 23,88 triliun. Sedangkan tabungan tumbuh 7,2 persen (yoy) menjadi Rp 10,19 triliun dibandingkan kuartal III 2014 sebesar Rp 9,51 triliun. 

"Pertumbuhan DPK mendorong kenaikan aset Bank BJB per 30 September 2015 sebesar 21,5 persen (yoy) hingga mencapai Rp 95,6 triliun," jelasnya dalam paparan kinerja di Jakarta, Kamis (29/10).

Total kredit tercatat sebesar Rp 54,49 triliun sampai September 2015, naik 11,2 persen (yoy) dibandingkan September 2014 sebesar Rp 48,98 triliun. Dari komposisi kredit dan DPK, rasio loan to deposit (LDR) tercatat sebesar 70,7 persen atau di bawah ketentuan dari regulator. Posisi LDR ditargetkan sebesar 92 persen pada akhir tahun, sehingga diharapkan profit perusahaan semakin membaik. 

"Biasanya siklus BPD, dananya akhir tahun berkurang, akan mempengaruhi LDR," ucapnya.

Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat sebesar 15,5 persen, sedikit turun dibandingkan posisi September 2014 yang sebesar 16,2 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement