Kamis 29 Oct 2015 13:32 WIB

Bank BJB Himpun Laba Rp 864 Miliar

Rep: Sandy Ferdiana/ Red: Nidia Zuraya
 Logo Bank BJB
Logo Bank BJB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Harapan Bank Banten Jabar (BJB) menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik semakin dekat. Hasil kerja keuangan kuartal III 2015, menunjukkan, Bank BJB mencatat laba bersih sebesar Rp 864 miliar.

Raihan laba bersih pada kuartal III meningkat  20,6 persen year on year (yoy). Laba itu dipicu oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 8,4 persen dan fee based income yang tumbuh 47,4 persen.  

Sementara total aset Bank BJB hingga kuartal III 2015 meningkat sebesar 21,5 persen (yoy) menjadi senilai Rp 95,6 triliun. Peningkatan aset itu ditopang oleh kenaikan dana pihak ketiga (DPK) 26,8 persen.  

Total DPK Bank BJB per 30 September 2015 sebesar Rp 81,9 triliun. Kemampuan Bank BJB dalam meningkatkan profitabilitas tidak terlepas dari stabilnya net interest margin pada level 6 persen dan pengelolaan biaya operasional yang sehat.

Dirut Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan, pada kuartal III Bank BJB kembali berhasil membukukan keuntungan yang signifikan. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat, ungkapnya, kinerja Bank BJB justru mengalami pertumbuhan yang signifikan. 

Hingga kuartal III 2015, kredit Bank BJB mengalami pertumbuhan sebesar 13,8 persen, dengan total kredit yang disalurkan mencapai Rp 54,5 triliun. Sekitar Rp 37,2 triliun dari nilai kredit itu merupakan kredit konsumer. Kredit konsumer, menurut Irfan, masih menjadi captive market Bank BJB. 

Dari sisi kualitas kredit, ungkap Irfan, meski kondisi perekonomian belum stabil, namun rasio kredit bermasalah Bank BJB tetap terjaga. Kata dia, credit recovery program berhasil menurunkan NPL menjadi sebesar 3,5 persen. Penurunan NPL merupakan bukti dari konsistensi Bank BJB dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dan pengawasan yang maksimal.

"Kemampuan Bank BJB dalam meningkatkan profitabilitas tidak terlepas dari pengelolaan biaya operasional yang sehat," ujarnya saat memaparkan hasil kinerja Bank BJB per kuartal III 2015 dalam analyst meeting di Jakarta, Kamis (29/10).

Menurut Irfan, biaya operasional bank mengalami peningkatan seiring dengan semakin berkembangnya bisnis bank serta jaringan kantor Bank BJB. Dalam memperluas bisnis perusahaan, Bank BJB belum lama ini telah menjalin kerja sama dengan PT Citilink Indonesia dalam penggunaan jasa dan layanan perbankan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement