REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON D.C -- Sejumlah petinggi perusahaan General Electric (GE) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Washington DC Amerika Serikat (AS) menyampaikan keinginan dan komitmen untuk melanjutkan proyek terkait listrik di Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said setelah one on one meeting antara Presiden Jokowi dan jajarannya dengan sejumlah petinggu Chevron di Blair House Washington DC, Senin, mengatakan GE merupakan salah satu perusahaan yang sudah lama beroperasi di Indonesia.
"Mereka punya joint venture dengan PLN. Mereka akan terus berinvestasi di Indonesia terutama proyek membangun listrik 35.000 Mega Watt," katanya, Senin (26/10).
Ia mengatakan, ketika bertemu Presiden Jokowi, petinggi GE yang dipimpin Vice Chairman General Electric John Rice menyampaikan keinginan dan komitmen mereka untuk melanjutkan investasi di Tanah Air.
"Ada beberapa yang sudah konkret termasuk membangun mobile generator, pembangkit yang ukurannya 25.000 Mega Watt yang bisa ditaruh di beberapa daerah," katanya.
Ia menambahkan dalam waktu sembilan bulan mobile generator sudah terpasang 900 MW.
Pada hari yang sama Presiden Jokowi akan menghadiri pengumuman dan penandatanganan business deals di Lee Anderson Room di antaranya yang akan diumumkan yakni antara PLN dengan General Electric.
Bersamaan dengan itu juga diumumkan business deal antara Pertamina dengan Corpus Christie Liquefaction, ekspansi Phillip Morris, investasi Cargill, ekspansi Coca Cola di Bekasi dan Surabaya, Saka Energy dengan Swift Energy, dan Universitas Udaya dengan SkyChaser Energy.