Selasa 20 Oct 2015 06:16 WIB

PII Harus Siap Hadapi Tantangan Multidimensional

Pembangunan infrasrtuktur masif dalam 3-4 tahun ke depan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pembangunan infrasrtuktur masif dalam 3-4 tahun ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Pemimpin Persatuan Insinyur Indonesia (PII) masa depan harus siap menghadapi tantangan multidimensional. “Pemimpin organisasi keinsinyuran ke depan harus memiliki visi yang jelas dalam menyikapi tantangan yang multidimensional,” kata Ketua Umum PII Ir Bobby Gafur Umar MBA IPM dalam siaran pers di Jakarta, Senin (19/10).

Bobby mengomentari rencana Kongres 3-tahunan PII yang akan digelar di Jakarta, 11-12 Desember 2015.  Kongres ini akan memilih wakil ketua umum PII untuk masa bakti 2015-2018.

Ia  mencontohkan, pemerintah akan habis-habisan memacu pembangunan infrastruktur secara masif pada 3-4 tahun ke depan. Untuk itu, kata Bobby, Ketua PII yang baru nanti perlu menyikapinya dengan tepat.

"Bagaimana PII bisa membantu memaksimalkan potensi keinsinyuran yang kita punyai sehingga semua pembangunan tersebut bisa optimal, dampak teknologinya terukur dan sumberdayanya bisa kita siapkan sejak awal,” ujar Bobby.

 

Lebih jauh, Bobby menegaskan bahwa peran PII ke depan perlu lebih dipertajam. “Setahun terakhir ini, kita memang sudah menjadi mitra pemerintah dalam menyusun strategi pembangunan nasional, khususnya di bidang infrastruktur,” ujarnya.

 Namun, di bidang lain PII perlu lebih aktif. Misalnya dalam penyiapan SDM keinsinyuran. “Kita memahami bahwa bangsa yang besar dan berhasil adalah bangsa yang memiliki dan mampu menyiapkan SDM yang handal,” kata Bobby.

Bobby menambahkan, PII sudah menyusun strategi pengembangan SDM insinyur demi menghadapi persaingan global termasuk Masyarakat Ekonomi ASEAN  (MEA). “Kini, bagaimana PII bisa mendorong agar strategi itu bisa dijabarkan dalam bentuk program pemerintah, di situ tantangannya,” imbuh Bobby Gafur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement