REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surplus neraca perdagangan Indonesia meningkat signifikan pada September 2015 menjadi 1,02 miliar dolar AS dari posisi Agustus yang sebesar 0,33 miliar dolar AS. Peningkatan surplus ini lebih didorong oleh anjloknya nilai impor.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia tercatat 12,53 miliar dolar AS atau turun 1,55 persen dibanding posisi Agustus 2015. Jika dibandingkan September 2014, turun 17,98 persen.
Sementara nilai impor turun lebih dalam yakni sebesar 25,95 persen atau 11,51 miliar dolar AS terhadap posisi September 2014. Jika dibandingkan dengan Agustus 2015, nilai impor turun 7,16 persen.
"Surplus neraca perdagangan pada September 2015 adalah surplus terbesar keempat sepanjang tahun ini," kata kepala BPS Suryami dalam paparannya di kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/10).
Suryamin merinci, surplus terbesar sepanjang tahun ini terjadi pada Juli yakni 1,38 miliar dolar AS. Kemudian disusul pada Mei 1,08 miliar dolar AS dan Maret 1,03 miliar dolar AS.
Secara kumulatif dari Januari-September 2015, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 7,13 miliar dolar AS. Kondisi ini berbeda dengan periode sama tahun lalu dimana neraca perdagangan mencatatkan defisit 1,67 miliar dolar AS.