Kamis 08 Oct 2015 13:11 WIB

HNSI: Bencana Asap Membuat Nelayan Terjerat Utang

Kapal nelayan.
Foto: Antara/Ampelsa
Kapal nelayan.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ribuan nelayan tradisional dari sejumlah kabupaten maupun kota di Provinsi Sumatra Utara, terjerat utang dengan beberapa pengusaha di daerah itu akibat pengaruh kabut asap kebakaran hutan kiriman dari Provinsi Jambi dan Riau.

Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut Fendi Pohan menuturkan, belakangan ini, para nelayan tersebut  enggan turun ke laut akibat pengaruh asap yang cukup tebal yang menyelimuti perairan Selat Malaka, dan jarak pandang hanya mencapai 10 hingga 20 meter, serta berbahaya bagi keamanan mereka," katanya di Medan, Sumatra Utara, Kamis (8/10).

Dia mengatakan, kabupaten yang dilanda kabut asap tersebut, Tapanuli Tengah, Asahan, Batubara, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, Kota Medan, Tanjungbalai, Belawan dan beberapa daerah lainnya. Bahkan, semakin lamanya kabut asap tersebut berada di beberapa daerah di Pantai Barat maupun Timur Sumut, maka akan bertambah beban penderitaan kehidupan nelayan kecil. Sebab, menurut dia, para nelayan tersebut tidak bekerja seperti biasanya dan sebahagian mereka banyak jadi pengangguran, serta berdiam diri di rumah.

"Sementara itu, keluarga dan anak-anak nelayan memerlukan biaya hidup, sehingga mereka terpaksa meminjam uang pada pengusaha atau yang selama ini tempat mengadu," ujar Fendi.

Fendi menjelaskan, para nelayan yang memperoleh pinjaman uang tersebut, tentunya juga ada ketentuan dalam pengembalian uang dan bunga sekian persen, serta sesuai dengan perjanjian pengusaha dengan nelayan. Hal seperti itu, tidak perlu diherankan lagi bagi kehidupan nelayan yang banyak terlilit hutang dan terus mengalami kemiskinan, serta kehidupan mereka yang sangat memprihatinkan tinggal di rumah tidak layak huni.

"Sampai kapankah, beban penderitaan nelayan di Sumut ini, akan berakhir dan anak-anak mereka juga banyak yang putus sekolah akibat ketiadaan biaya untuk meneruskan pendidikan yang dicita-citakan selama ini," kata tokoh nelayan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement