REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia menambah penerbangan menuju Denpasar, Bali, melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
President and CEO Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan, penerbangan dari dan menuju Denpasar dari bandara Halim Perdanakusuma dilakukan sebanyak dua kali penerbangan dalam sehari. Hal ini merupakan langkah strategis guna melengkapi penerbangan Citilink yang sudah ada sebelumnya dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Penerbangan langsung Halim Perdanakusuma – Denpasar (PP) akan dibuka pada 10 Oktober 2015. Hal itu menjadi strategi untuk memperkuat rute-rute potensial Jakarta – Bali.
"Hal ini mengingat Bali merupakan pasar yang sangat masif dengan tren kunjungan wisatawan domestik yang kian meningkat baik pada hari biasa, hari libur, bahkan untuk long weekend,” ujar Albert dalam keterangan resmi, Kamis (8/10).
Penerbangan Citilink dari dan menuju Bali kini menjadi 12 kali sehari atau 24 penerbangan pulang pergi yang berasal dari Soekarno-Hatta, Cengkareng (empat kali PP), Halim Perdanakusuma (dua kali PP), Bandung (satu kali PP), Surabaya (empat kali PP), dan Balikpapan (satu kali PP).
Berdasarkan data dari BPS Provinsi Bali bulan Agustus 2015, untuk angkutan udara domestik, jumlah pesawat yang berangkat dari Bandara Ngurah Rai sebanyak 3.299 unit penerbangan, naik 5,97 persen dibandingkan keadaan bulan sebelumnya yang tercatat 3.113 unit penerbangan.
Sejak memperoleh Air Operator Certificate (AOC) pada 2012, Citilink mengalami pertumbuhan positif. Bermodal sembilan pesawat di tahun 2012 kini armada maskapai anak perusahaan Garuda Indonesia tersebut telah memiliki 36 pesawat dari jenis Airbus A320. Citilink menargetkan mampu mengangkut sebanyak 11,2 juta penumpang di akhir tahun 2015.
Dalam waktu dekat, Citilink juga akan membuka rute-rute baru untuk menjangkau wilayah timur Indonesia seperti Manado dan Palu. "Selain itu kita juga akan meningkatkan frekuensi penerbangan dari Makassar dan Lombok guna merajut konektivitas penerbangan di seluruh Nusantara," imbuh Albert.
Pada semester-I 2015 ini, Citilink mampu mencetak laba operasional sebesar 4,9 juta dolar AS atau senilai Rp 65,7 miliar dan laba bersih sebesar 1,46 juta dolar atau Rp 19,5 miliar.
Dari sisi pendapatan usaha Citilink berhasil meraup Rp 2,98 triliun, atau meningkat 28,1 persen dari periode yang sama pada 2014 yang mencapai Rp 2,32 triliun. Sementara itu, aset Citilink juga meningkat dari Rp 1,83 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp 2,76 triliun atau meningkat 51,1 persen. Ekuitas perusahaan menjadi positif, yaitu sebesar Rp 188,8 miliar dari sebelumnya yang mengalami defisiensi modal.