REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Kajian Energi Universitas Indonesia Iwa Garniwa mengatakan, rencana penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sedang digodok pemerintah saat ini tidak pada momentum yang tepat.
"Ini momentumnya sebetulnya sudah terlambat karena penurunannya sudah cukup lama," ujarnya dalam diskusi energi HIPMI bertajuk "35.000 mw untuk Siapa, Membedah Kebijakan dan Bisnis Ketenagalistrikan di Indonesia" di HIPMI Center, Menara Bidakara 2, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (5/10).
Ia menilai, momentum penurunan harga BBM menjadi tidak tepat dilakukan saat ini, lantaran kondisi ekonomi masyarakat sudah tidak bisa diprediksi lagi.
Ia juga meragukan, apakah penurunan harga BBM akan berdampak signifikan pada peningkatan ekonomi.
Kendati demikian, ia percaya pemerintah mampu mengambil keputusan terbaik berdasarkan masukan dari para ahlinya.
"Pemerintah dengan para ahlinya harus mampu, jangan sampai terjadi penurunan tiba-tiba ketika kenaikan dinaikin lagi," tegasnya.