Jumat 02 Oct 2015 12:25 WIB

Pertumbuhan KPR Syariah Masih Positif

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Cicilan KPR (Ilustrasi)
Foto: Google
Cicilan KPR (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan pembiayaan rumah bank dari bank syariah (KPR iB) masih positif di tengah perlambatan ekonomi. Pemilihan segmen dan kehati-hatian berperan penting mendukung bisnis di tengah kondisi saat ini.

Sekretaris Perusahaan Bank Panin Syariah Ahmad Fathoni mengatakan, sejauh ini kondisi ekonomi tidak banyak berpengaruh pada produk KPRPas. Sebab, fokus pembiayaan rumah Bank Panin Syariah menyasar segmen menengah dengan harga rumah antara Rp 400 juta hingga Rp 500 juta.

''Di segmen itu ada yang merupakan rumah pertama, untuk kebutuhan tempat tinggal yang tidak bisa ditunda,'' ungkap Fathoni, Kamis (1/10).

Sejak produk KPRPas diluncurkan pada Juni 2015 hingga September ini, Bank Panin Syariah sudah menyalurkan pembiayaan Rp 43 miliar. Tipe rumah 45 sampai tipe 70 tetap masih tinggi peminatnya. Itu juga yang jadi tipe fokus pembiayaan Bank Panin Syariah.

Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan, secara umum bisnis Griya iB Hasanah masih stabil namun agak melambat. Karena itu mereka harus tetap  selektif.

Pertumbuhan binis Griya iB Hasanah per Agustus 2015 sebesar Rp 972,69 miliar sehingga totalnya mencapai Rp 7,467 triliun. Pada 2014 bisnis ini tumbuh sebesar Rp 1,059 triliun.

''Pada 2015 ini terjadi penurunan ekspansi Griya iB Hasanah, berkorelasi dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia,'' ungkap Imam.

Meski ada peningkatan, diakui Imam NPF masih terkendali, dari Rp 98,75 miliar atau 1,52 persen menjadi Rp 156,91 miliar atau 2,10 persen pada Agustus 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement