Kamis 01 Oct 2015 17:05 WIB

Rini: Pinjaman dari Cina Hasil Usaha Jokowi

Rep: Sapto Andika/ Red: Esthi Maharani
China Development Bank (CDB)
Foto: EPA/Qilai Shen
China Development Bank (CDB)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memenuhi panggilan Komisi VI DPR untuk memberikan keterangan terkait pinjaman China Development Bank (CDB) kepada tiga bank BUMN senilai 3 miliar dolar AS. Ketiga bank tersebut adalah Bank Mandiri, BNI dan BRI, yang masing-masing menerima 1 miliar dolar AS.

Rini, dalam raker tersebut juga didampingi jajaran deputi Kementerian BUMN dan juga sejumlah direktur bank BUMN yang mendapat suntikan dana dari Cina.

"Saya jelaskan soal pinjaman. Pinjaman CDB kepada BNI, BRI dan Mandiri adalah tindak lanjut dari MoU antara Presiden Jokowi dengan RRC. MoU tersebut berisikan program berjasa di berbagai bidang termasuk infrastuktur," ujar Rini, Kamis (1/10).

Rini melanjutkan, pinjaman ini merupakan transaksi bussiness to bussiness (B to B) bernilai 3 miliar dolar AS, masing-masing BUMN mendapat 1 miliar dolar AS dengan struktur 70 persen pinjaman dalam bentuk dolar AS dan 30 persen pinjaman dalam bentuk remimbi.

"Tenor 10 tahun dan clean based tanpa jaminan. Pinjaman ini adalah kesempatan baik. Pinjaman ini akan menambah daya dukung bank BUMN untuk mendanai ekspor," lanjutnya.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR Iskandar Syaichu masih mempertanyakan pinjaman ini. Dia beralasan, meski dari pihak pemerintah telah menegaskan tidak ada jaminan yang harus disediakan, namun bisa jadi masih ada syarat yang harus dipenuhi pemerintah Indonesia.

"Saya apresiasi jika memang tidak ada jaminan. Nah ada syarat tidak? Kalau tidak ada, apresiasi saya tambahkan lagi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement