REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- General Manager PT PLN Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu Budi Pangestu mengatakan, PLN mengalami kekurangan daya akibat kemarau panjang yang membuat PLTA tidak berfungsi.
"Kami mengalami kekurangan daya sekitar 225 mega watt akibat kemarau sekarang ini," kata dia kepada wartawan di Palembang, Rabu.
Lebih lanjut dia mengatakan, akibat kemarau panjang operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) tersebut tidak maksimal dan paling tinggi hanya empat jam karena air menyurut.
Selain itu juga ada pembangkit yang sedang dalam perbaikan seperti Gunung Megang 248 MW, Sembalang 280 MW, PLTG Kramasan 2X15 MW, Bukit Asam 2X45 MW dan Keban Agung 80 MW serta Banjarsari 100 MW.
"(Pembangkit-pembangkit) Itu dalam pemeliharaan dan diperkirakan dapat dimaksimalkan lagi pertengahan Oktober 2015," kata dia.
Lantaran kekurangan daya, PLN terpaksa melakukan pemadaman secara bergilir. Budi mengungkapkan bila daya itu hanya diperuntukkan bagi daerah yang menjadi wilayah kerjanya maka akan cukup tetapi akibat adanya antarkoneksi maka ada pembagian beban dengan daerah lain sehingga menjadi kurang.
"Daya dibagi keseluruh daerah di Sumatera sehingga energi penerangan mengalami kekurangan," kata dia.
Saat ini, semua provinsi di Sumatera mengalami pemadaman secara bergilir karena sistem antarkoneksi yang sedang mengalami kekurangan daya.