Rabu 30 Sep 2015 19:22 WIB

Volkswagen Siap Perbaiki 11 Juta Produknya

CEO baru Volkswagen, Matthias Mueller di Wolfsburg, Jerman hari Jumat (25/9).
Foto: AP
CEO baru Volkswagen, Matthias Mueller di Wolfsburg, Jerman hari Jumat (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Manajemen Volkswagen, akan segera memperbaiki perangkat uji emisi yang terpasang pada lebih dari 11 juta kendaraan produknya. Keputusan itu dikeluarkan menyusul merebaknya skandal perangkat lunak (software) ilegal yang terpasang pada kendaraan diesel asal Jerman tersebut.      

CEO Volkswagen, Matthias Mueller menyatakan pihaknya akan segera menyampaikan kabar tersebut kepada para pengguna kendaraan Volkswagen.  Kalangan analis menilai langkah Volkswagen tersebut akan menelan biaya lebih dari 6,5 miliar dolar AS. Di Washington DC, para politisi AS telah mendesak manajemen Volkswagen untuk menyerahkan dokumen terkait skandal itu. Kalangan politisi partai Republik dan Demokrat dari komite perdagangan dan energi juga meminta keterangan dari Volkswagen dan lembaga perlindungan lingkungan AS untuk melakukan penyelidikan. 

Pihak Volkswagen mengakui telah mengakui kesalahanya berbuat curang terkait uji emisi kendaraan di AS. Bahkan kementerian transportasi Jerman juga mengakui telah terjadi manipulasi serupa di Eropa. Padahal benua biru ini, merupakan pasar bagi 40 persen produk Volkswagen. Skandal ini  selain telah menggerus nilai saham Volkswagen, juga berdampak buruk bagi pasar global otomotif. Bahkan bisa mengancam ekonomi Jerman. "Kami harus melalui perjalanan panjang yang melelahkan, " Kata Mueller ketika menghadiri sebuah pertemuan yang diikuti sekitar seribu manajer Volkswagen. Rabu (30/9).  

Namun, manajemen Volkswagen tidak menyebutkan dampak apa saja yang ditimbulkan bagi kendaraan diesel yang telah menggunakan perangkat lunak palsu itu. Pihaknya akan menyampaikan keterangan rinci masalah itu kepada komite pengawas kendaraan bermotor setempat, KBA bulan depan. Skandal itu telah memaksa CEO Volkswagen, Martin Winterkorn lengser dari jabatannya dan digantikan Mueller. Bahkan kalangan penegak hukum Jerman telah menyelidiki kemungkinan adanya skandal suap yang melibatkan mantan orang nomor satu di Volkswagen itu. 

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement