REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jambi menyebutkan tingkat hunian kamar hotel di Kota Jambi menurun sebesar 30 persen akibat kabut asap yang tengah menyelimuti daerah itu.
Sekretaris PHRI Jambi, Haris Izhar mengatakan kabut asap pekat yang melanda wilayah Kota Jambi sangat berpengaruh terhadap bisnis hotel di kota itu.
"Laporan dari anggota PHRI Jambi, pengusaha hotel sangat berdampak dan mengalami penurunan jumlah pengunjung inap sebesar 30 persen," kata Izhar, Sabtu (26/9).
Dia mengatakan kabut asap yang berdampak terhadap penerbangan menuju ke Jambi sehingga jumlah hunian hotel turun sebab tamu hotel di Jambi umumnya dari luar Provinsi Jambi.
"Tamu-tamu hotel di Kota Jambi umumnya dari luar provinsi Jambi, apalagi ditambah penerbangan yang lumpuh tentunya mereka berfikir dua kali untuk ke Jambi," kata Izhar menjelaskan.
Dengan menurunnya tingkat hunian kamar hotel itu kata Izhar, membuat pendapatan hotel juga mengalami penurunan
"Karena omzet itu dihitung dari tingkat huniannya, kalau tingkat huniannya menurun ya pendapatannya juga menurun," katanya.
Untuk itu, dia meminta kepada pemerintah untuk lebih tegas menyikapi masalah kabut asap tersebut agar tidak terulang kembali.
"Kabut asap ini sudah menjadi bencana rutin setiap tahun, ini kedepan harus ada upaya konkrit supaya tidak terjadi lagi kabut asap yang merugikan banyak masyarakat," katanya menambahkan.