REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution memastikan pemerintah mengimpor daging sapi sebanyak 10 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menstabilkan harga. Daging sapi tersebut diimpor dari Selandia Baru.
"Proses impornya sudah dilakukan. Mungkin daging tersebut sampainya bulan depan," kata Darmin, Jumat (25/9).
Darmin menambahkan, impor 10 ribu daging sapi tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat selama satu bulan. Jika diperlukan penambahan, pemerintah akan kembali mengimpor.
Pemerintah, kata Darmin, mulai mencoba mengimpor daging sapi atau sapi bakalan dari negara lain selain Australia. Selandia Baru dipilih karena harga daging sapinya lebih murah ketimbang Australia.
"Ada kelebihan suplai disana. Sedangkan kita sedang perlu pasokan. Jadi bagus juga buat kita," ucap Darmin.
Selain mengimpor daging sapi siap potong dari Selandia Baru, pemerintah juga membuka keran impor sapi bakalan sebanyak 200 ribu ton dari Australia untuk kuartal IV 2015. Disebutkan Darmin, rekomendasi impor sudah ditandatangani oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Sekarang tinggal menunggu proses pembagian kuota kepada importir dari Menteri Perdagangan Thomas Lembong.