Selasa 22 Sep 2015 21:42 WIB

'Sensus Ekonomi' 2016 akan Serap 600 Ribu Relawan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Pusat Statistik (BPS) berencana menyelenggarakan Sensus Ekonomi pada 2016. Di mana, seluruh sektor ekonomi akan didata dengan tujuan akhir mengetahui daya saing ekonomi Indonesia secara detail dan akurat.

Di samping itu, Sensus Ekonomi akan berguna mengetahui potret utuh perekonomian bangsa. Nantinya, data-data tersebut akan bisa digunakan untuk salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi para pejabat dan stakeholder.

"Bukan hanya pertanian yang akan kita sensus, tapi tahun depan akan keseluruhan dari mulai sektor pertambangan sampai jasa transportasi," kata Kepala BPS Suryamin dalam seminar nasional Hari Statistik 2015 bertajuk "Peningkatan Kinerja Pertanian Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan," pada Selasa (22/9).

Secara terperinci, sektor usaha yang akan disensus di antaranya usaha pertambangan dan penggalian; insudtri pengolahan pengadaan listrik, gas, uap dan udara dingin; pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang serta pembersihan limbah sampah; konstruksi; perdagangan besar, eceram, reparasi dam perawatan mobil dan sepeda motor; serta udaha transportasi dan pergudangan.

Akan disensus pula usaha jasa penyediaan akomodasi, makan dan minum; informasi dan komunikasi; jasa keuangan dan asuransi; real estate; jasa persewaan dan ketenagakerjaan dan agen perjalanan; jasa pendidikan dan kesehatan; kebudayaan, hiburan dan rekreasi; dan kegiatan jasa perseorangan serta badan dan organisasi Internasional.

Oleh karena itu, ia meminta semua pihak dapat bekerja sama terutama ketika diminta menjadi responden. "Telah disebut dalam undang-undang, boleh menolak jadi responden untuk penelitian manapun, tapi tidak boleh menolak BPS," tuturnya.

Sensus Ekonomi tersebut nantinya juga akan melatih dan membuka lapangan kerja untuk 4-6 ratus ribu orang tenaga. Mereka akan bekerja ‎mensensus dengan menggunakan tiga metode.

Metode tersebut di antaranya listing usaha. Di mana pencacahan dilakukan di seluruh wilayah NKRI mencakup seluruh usaha ekonomi hingga ke kawasan pelosok. Metode kedua yaitu pendataan denhan karakteristik usaha mikro kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement