REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penduduk Indonesia dinilai masih banyak yang kesulitan mengakses lembaga keuangan formal. Sebabnya, mereka tak memiliki kemampuan untuk memanfaatkannya.
Praktisi keuangan, Rio Quiserto,menyatakan harus ada upaya kongkrit untuk membantu mereka. Masyarakat harus didorong agar dapat mengakses pembiayaan dengan mudah sehingga dapat meningkatkan taraf hidup.
Head of Risk Management uangteman.com ini memprediksi akan menguntungkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). "Masyarakat berpendapatan rendah untuk mendapatkan dana bagi keperluan pribadi ataupun pengembangan usaha mereka," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/9).
Survei Bank Dunia (2010) menunjukkan bahwa hanya 49 persen rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses terhadap lembaga keuangan formal. Hanya 36 persen penduduk dewasa Indonesia yang memiliki rekening di lembaga keuangan formal (2014).
Hal ini menunjukkan Indonesia masih menjadi negara yang masyarakatnya masih banyak mengalami kesulitan mendapatkan akses finansial dari lembaga keuangan formal.
Rio menyatakan pihaknya bisa menjadi solusi mendapatkan dana dengan cepat dan mudah bagi UMKM dan masyarakat berpendapatan rendah. Hal ini dilakukan dengan proses dan syarat yang lebih mudah dibandingkan bank.
Rio juga menepis anggapan yang menyebut uangteman sebagai rentenir. “Kami bukan rentenir. Sesuai dengan namanya, uangteman.com hadir sebagai teman bagi UMKM dan masyarakat berpendatan rendah di Indonesia. Kami membantu menyediakan modal bagi mereka yang selama ini sulit didapat melalui bank,” lanjut Rio.