REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseteruan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dengan Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino terus meruncing.
Beberapa hari lalu, Rizal menyindir kebijakan Lino yang memasang iklan bernilai miliaran rupiah di dua media cetak nasional.
"Saya kaget ada yang pasang iklan, janganlah ngadu pasang iklan, itu ngadu duit. Memang betul akan ada port baru yang mungkin butuh waktu. Kita akan benahi supaya lebih efisien," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Lino mempertanyakan apakah Pelindo II tidak boleh beriklan.
"Coba kalian lihat dan tanyakan kepada salah satu media nasional, berapa kali saya iklan. Mungkin sudah lebih dari 10 kali sejak lima tahun yang lalu," katanya sebelum Rapat Panja dengan Deputi Kementerian BUMN dan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (16/9).
Terlebih, ia menjelaskan, iklan itu perlu dilakukan usai terjadi peristiwa besar di Pelindo II agar para investor tahu soal sejumlah proyek yang baru jadi.
"Saya ingin investor tau bahwa ada investasi besar yang ada di negeri ini, supaya investor yakin infrastruktur ada," katanya menambahkan.
Sementara itu, saat ditemui pada acara International Maritime Security Symposium (IMSS) 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (16/9) siang, Rizal enggan menanggapi persoalan ini.