Rabu 16 Sep 2015 10:37 WIB

Indonesia Galang Dukungan untuk Jadi Anggota Dewan IMO

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
International Maritime Organization
Foto: mycoracle.com
International Maritime Organization

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyelenggarakan Diplomatic Reception yang dihadiri para Duta Besar dan Perwakilan negara-negara sahabat di Ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/9).

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit mengatakan, kehadiran para Dubes dan Perwakilan negara sahabat dimaksudkan untuk penggalangan dukungan bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota dewan (Council) International Maritime Organization (IMO) Kategori C periode 2016-2017.

"Penyelenggaraan reception ini sebagai salah satu upaya pendekatan kepada negara-negara lain agar memberikan dukungannya kepada Indonesia saat Sidang Majelis (Assembly) IMO ke-29," ujarnya pada Konferensi Pers di Kantor Kemenhub, Selasa (15/9).

Bobby menambahkan, hingga konferensi pers digelar dari 95 u dangan, sudah ada 45 negara yang menyatakan hadir ke Kantor Kemenhub sore ini, yang terdiri atas 17 Dubes dan sisanya perwakilan.

Rencananya, sidang tersebut dihelat pada 23 November hingga 2 Desember tahun ini di London, Inggris.

Bobby mengaku, sudah ada 60 negara yang menyatakan dukungannya untuk Indonesia. Angka tersebut, ia percaya, masih akan terus bertambah hingga hari H nanti di London.

Menurutnya, posisi Council IMO begitu penting, karena tak hanya sebagai pihak yang menentukan tarah kebijakan, melainkan juga regulasi di dunia maritim internasional, serta persoalan keselamatan di laut. Untuk itu, lobi-lobi terus dilakukan Indonesia, mengingat persaingan dengan negara-negara lain begitu ketat.

"Pemilihan itu bedanya enggak banyak-banyak amat, beda tipis, bahkan ada yang unggul cuma satu suara," katanya menambahkan.

Sejak 1961, lanjutnya, Indonesia telah berperan aktif dalam organisasi internasional dengan bergabung menjadi negara anggota IMO. Bobby menilai, hal tersebut memberikan manfaat positif karena menjadi bukti bahwa Indonesia diakui dunia internasional sebagai negara maritim yang besar.

"Sehingga berdampak pada segi politik dan citra Indonesia di forum internasional," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement