Senin 14 Sep 2015 15:04 WIB

Indonesia Catatkan Sukuk Terbesar di Bursa Dubai

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Indonesia mencatatkan sukuk senilai 22 miliar dirham (sekitar enam miliar dolar AS) di Bursa Nasdaq Dubai. Ini merupakan nilai sukuk pemerintah terbesar yang pernah ditangani Bursa Dubai sebagai salah satu pusat keuangan Islam.

Dalam seremoni pembukaan transaksi pada Ahad (13/9), Menteri Keuangan Indonesia Bambang Bodjonegoro mengatakan, penting bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Timur Tengah.

Dengan pencatatan sukuk pemerintah Indonesia ini, volume sukuk global di Dubai mencapai 135 miliar dirham (36,724 miliar dolar AS) yang 93 persennya dari Bursa Nasdaq Dubai.

           

Sebagai negara dengan komunitas Muslim terbesar, kata Bambang, Indonesia merupakan negara yang rutin menerbitkan sukuk ke pasar global.

''Sejak penerbitan sukuk internasional kami yang pertama pada 2009, volume terbitan sukuk kami sudah mencapai 7,65 miliar dolar AS,'' kata Bambang seperti dilansir Khaleej Times, Ahad (13/9).

Bambang mengungkapkan, pencatatan terbaru di Dubai menandai pentingnya sukuk sebagai alat keuangan pemerintah untuk investasi, pembangunan, dan penguatan kepercayaan regulator keuangan Islam di Dubai dan Uni Emirat Arab.

Indonesia mencatatkan empat sukuk pemerintah di bawah Trust Certificate Issuance Programme yang terdiri atas satu terbitan senilai dua miliar dolar AS, dua terbitan masing-masing senilai 1,5 miliar dolar AS, dan satu terbitan senilai satu miliar dolar AS.

Pada Agustus lalu, Bambang sudah menyatakan rencana ini. Dengan demikian, sukuk pemerintah Indonesia kini tercatat di dua bursa, Bursa Singapura dan Dubai.

Pencatatan sukuk pemerintah di Dubai diharapkan dapat menambah dan memvariasikan basis investor internasional. Berhadapan langsung dengan sukuk global dari berbagai negara Timur Tengah dan Eropa di Bursa Dubai, Bambang meyakini Indonesia bisa jadi pemain utama sukuk global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement