Rabu 09 Sep 2015 12:40 WIB

Jokowi tak Mau Hanya Seremoni Pembangunan Jalur Kereta

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kanan) mendengarkan penjelasan maket proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) dari Direktur Utama Adhi Karya K
Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kanan) mendengarkan penjelasan maket proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) dari Direktur Utama Adhi Karya K

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah melakukan peletakan batu pertama untuk proyek Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Presiden Joko Widodo juga akan meresmikan pembangunan kereta di Sulawesi pada akhir September ini.

Presiden mengaku ia sudah diminta untuk meresmikan pembangunan kereta api di Sulawesi sejak Agustus lalu. Namun, Jokowi menginstruksikan Kementerian Perhubungan untuk mulai membangun jalur kereta tersebut terlebih dahulu. Sebab, dia tak mau peresmian pembangunan proyek hanya sekedar seremoni yang tidak ada kelanjutannya.

"Dikerjakan dulu minimal 5-7 kilometer, baru saya mau groundbreaking," ucapnya saat memberikan sambutan dalam acara peresmian pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di kawasan Taman Mini, Jakarta Timur, Rabu (9/9).

Setelah Sulawesi, kereta api juga akan dibangun di Papua. Saat ini, studi kelayakan untuk membangun kereta api di Papua sedang berjalan. Presiden berharap, hasil studi kelayakan sudah dapat diketahui akhir tahun.

Pembangunan transportasi massal, sambung Jokowi, juga boleh hanya terpusat di Pulau Jawa saja. Karenanya, secara bertahap pemerintah akan membangun jalur kereta di pulau-pulau besar lain di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement