REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM) AA Gede Ngurah Puspayoga memantau pelaksanaan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bersubsidi berjalan lancar. Pemantauan salah satunya dilakukan di salah satu bank pelaksana yakni Kantor BRI cabang Pasar Minggu pada Selasa (8/9).
Pantauan Republika.co.id, Menteri bertanya kepada sejumlah pengusaha UKM yang tengah melakukan transaksi mengajukan KUR. Menkop memastikan prosedur pengajuan KUR tidak berbelit-belit dan tanpa agunan. "Target secara keseluruhan, penyaluran Rp 30 triliun hingga akhir tahun," kata dia.
Salah satu pelaku usaha pengguna KUR yakni Narmi (36 tahun) warga Jakarta yang tinggal di Jalan Wijaya Petogagan Kebayoran Baru. Ia meminjam uang Rp 5 juta selama satu tahun untuk membiayai usaha makanan dan minuman. "Saya jualan gorengan dan sembako," katanya kepada Republika.co.id.
Di tengah situasi harga bahan pokok yang tinggi, ia senang karena suku bunga KUR rendah sehingga menjadi ringan dalam hal permodalan. Persyaratannya pun sangat mudah. Manya menyiapkan Kartu Keluarga. KTP, Surat Nikah dan pas foto, prosedur KUR selesai. Jika usahanya lancar, Narmi berencana meminjam Rp 10 juta tahun depan.
Pengusaha lainnya yakni Faridah. Ia meminjam sebanyak Rp 15 juta untuk menambah modal usaha toko kelontong di kawasan Pejaten. "Prosesnya gampang, padahal saya baru pertama kali pinjam," katanya. Ia mengaku pada awalnya tak mengetahui soal KUR dengan bunga 12 persen. Dari agen bank yang datang ke rumahnya, ia pun ditawari menggunakam fasilitas KUR dan menyetujuinya.
Seperti diketahui, pemerintah merealisasikan rencananya memberikan subsidi agar tingkat suku bunga KUR menjadi 12 persen per tahun. Sekaligus, pemerintah menaikkan anggaran untuk subsidi bunga KUR sebesar Rp 1 triliun untuk bank.
Penurunan suku bunga KUR diharapkan dapat membantu usaha masyarakat kalangan menengah ke bawah di tengah situasi perekonomian yang lesu. Bank pelaksana kebijakan tersebut yakni BNI menyalurkan Rp 4 triliun, BRI Rp 21 triliun, Mandiri Rp 4 triliun dan Bank DKI Rp 1 triliun.