REPUBLIKA.CO.ID, SERANG - Masih lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berdampak pada berbagai sektor, terutama terhadap nasib buruh. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Serang mengungkapkan, jika situasi ini masih bertahan hingga satu bulan ke depan kemungkinan PHK besar-besaran di Kabupaten Serang.
Hingga saat ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Serang mencatat puluhan buruh di Kabupaten Serang di PHK (Pemutusan hubungan kerja).
Kepala Seksi (Kasi) Perselisihan Hubungan Industrial Bidang Hubungan Industrial (HI) Disnakertrans Kabupaten Serang, Tubagas Ana Supriatna mengatakan puluhan buruh tersebut terdapat di lima perusahaan wilayah Serang timur. “Ada sekitar 5 sampai 7 persen terjadinya buruh di PHK disetiap perusahaan. Untuk angka pastinya setiap perusahaan variatif,” katanya.
Kelima perusahaan tersebut yakni, PT. Launchong, PT. Indo Blok Indonesia, PT. Rimba Word Lestari, PT Alpa Indonesia, dan PT. Central Steel Indonesia yang kesemuanya berada di wilayah Serang timur.
“PHK buruh dilakukan atas dampak dolar naik untuk di Kabupaten Serang belum begitu parah, karenanya belum mencapai 100 buruh bahkan ribuan seperti di Tangerang,” terang Ana.
Ana menyebutkan, berdasarkan laporan yang masuk dari perusahaan ke disnakertrans sudah ada rencana akan melakukan upaya para buruh di rumahkan bahkan di PHK. “Namun, itu baru sebatas rencana. Belum terbukti,” katanya.