Rabu 02 Sep 2015 11:03 WIB
Rupiah terpuruk

Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Melemah Jadi Rp 14.112

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah di atas Rp 14 ribu.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah di atas Rp 14 ribu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (2/9) pagi bergerak melemah sebesar 16 poin menjadi Rp 14.112, dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 14.096 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta mengatakan, nilai tukar rupiah kembali mengalami koreksi terhadap dolar AS menyusul proyeksi pasar terhadap cadangan devisa Indonesia akan kembali mengalami penurunan.

"Data cadangan devisa akan dirilis akhir pekan ini, diperkirakan kembali turun. Turunnya cadangan devisa berpotensi meningkatkan kekhawatiran terhadap kemampuan Bank Indonesia mencegah depresiasi rupiah yang terlalu dalam," kata Rangga Cipta.

Dia menambahkan, isu mengenai pelambatan global yang semakin kuat menyusul pertumbuhan data ekonomi Cina serta Amerika Serikat yang jauh dari memuaskan, serta lembaga dana moneter internasional (IMF) yang diproyeksikan kembali memangkas pertumbuhan global mengundang kepanikan di pasar keuangan.

Selain itu, lanjut Rangga, depresiasi nilai tukar rupiah juga terimbas dari harga komoditas yang mengalami penurunan menyusul harga minyak dunia yang kembali terkoreksi. "Volatilitas akan tetap tinggi bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah. Apalagi pelaku pasar juga sedang menanti hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di pekan ke dua bulan September," katanya.

Sementara itu, analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan, spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Fed pada September ini menambah sentimen bagi dolar AS untuk kembali melanjutkan penguatannya terhadap mata uang di negara berkembang, termasuk rupiah.

"Sebagian pelaku pasar masih yakin the Fed akan menaikan suku bunga pada September ini," kata Lukman Leong.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement